Wednesday, October 31, 2018

Ketika Kebenaran dinodai dan keadilan dinistakan oleh anjing utusan neraka

Jaksa Nuraeni dan Hakim Suprapto LoL

Mungkin banyak yang tak mengerti akan tulisan saya yang terlihat vulgar dan sangat menghina pejabat negara yaitu jaksa nuraeni aco di kejari selatan dan sang hakim dajjlal suprapto yang sangat bengis sebagai budak iblis.

Apakah menurut anda itu sebutan yang kasar?. 
Bagi saya itu sudah sangat sngat kasar sekali.

Mngapa saya menulis kasar karna saya ingin itu menjadi shock therapy bagi mereka berdua untuk menyadari kesalahan mereka kepada family kami.

4 tahun berjalan sang wanita iblis nuraeni aco dan sang dhazjal hakim suprapto mamang telah berjanji suci untuk menjadi hamba yang setia para pengabdi setan.

Buktinya mereka tak mau akui kesalahan mereka bahkan mereka sudah siap memukar hidup didunia dengan dineraka.

Lebih sadianya lagi adalah ayah dari iblis nuraeni yang akan diajaknya masuk kemereka mengkuti jejak dia menjadi para babu iblis dan setan.

Kalian semua tak percaya jika hati mereka sudah mampus sebagai manusia dan hamba hukum yang menegakan kebenaran dan keadialan.

Buktinya kata kata kasar diatas tidak membuat hati mereka luluh dan mau mengakui kesalahan mereka.  Itu sama halnya mereka menantang akan datamgnya adzab Allah yang pedih kepada mereka dan seluruh keluarganya sebagai karma atas perbuatan mereka.

Mari kita buktikan masihkah tersisa naluri sebagai sesama manusia yang diciptakan tuhan untuk saling membantu dan mengasihi sesama..  Bukan untuk saling memeras dan menyakiti manusia lainnya demi kekayaan dan kerakusan sebagai manusia.

Hakim suprapto dan jaksa nuraeni pantas mendapat julukan jika mereka tak mau akui kesalahan mereka kepada saudara kami.

Diamnya kalian adalah bukti bahwa kalian memang anjing utusan dari neraka jahanam

Ingin tahu alasan kenapa saudara kami menulis dengan kata yang kasar?.

Klik ke halaman selanjutnya.

Ketika Memaki dan menghina serta menghujat menjadi satu satunya jalan untuk bertahan hidup dan menyambung nyawa.

No comments:

Post a Comment